My Profil

Andini rohmah -- ANDINI “NAGA HIJAU” KENCANA RARA SATI
-------------------------------------------------------------------------------------

Andini Rohmah dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Kemampuan dalam bidang pengobatan spiritual bertaraf tinggi bisa dikatakan karena memang sudah menjadi takdirnya. Padahal selama hidupnya Andini hanya berkonsentrasi pada bidang pendidikan (sekolah), dan terbukti Andini menyelesaikan studi kesarjanaan dalam bidang Sastra Jepang. Melalui tulisan ini Andini ingin berbagi pengalaman kepada para pembaca sekalian. Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah keimanan, kesabaran, ketabahan dan ketangguhan pribadi yang membuat hidup seseorang dapat bertahan (survive) yang pada akhirnya dengan doa dan ikhtiar maka akan terbuka jalan meniti kesuksesan di masa-masa yang akan datang. Seperti yang telah disebutkan dalam Q.S. Al ‘Asr ayat 3 bahwa manusia hendaknya lebih sukses mana kala saling tolong-menolong dalam kebaikan dan kebenaran.

Demikianlah pada 3 (tiga) tahun sebelumnya Andini telah dinisbatkan dalam jajaran 15 Paranormal Indonesia dalam buku Mata Batin 15 Paranormal; Banyak Tokoh Korban Kambing Hitam Tahun 2003. buku tersebut menyiratkan kenyataannya hingga kini dimana semakin banyak tokoh yang menjadi korban kambing hitam (Sheep Goat) atas perilaku politik para elit di Indonesia. Namun memang dibalik itu semua, rakyat Indonesia pada saat sekarang perlu banyak bersabar atas berbagai cobaan yang telah dialami bangsa ini pada tahun-tahun sebelumnya semoga Allah SWT Tuhan semesta alam memberikan pencerahan bagi bangsa ini pada tahun 2006. Amin.

Mungkin tidak ada seorangpun yang dapat mengira bahwa Andini sebenarnya merupakan keturunan langsung dari Ratu Penguasa Pantai Selatan yang bisa disebut sebagai tokoh legendaris Nyai Roro Kidul. Memang demikianlah pengakuan Andini yang dari sejak kecil telah melalui berbagai peristiwa gaib dan memasuki alam supranatural. Anehnya peristiwa gaib yang dialaminya selalu dalam masa tahun-tahun ganjil. Andini kecil pada umur 5 tahun pertama kali mendapat kunjungan dari bidadari-bidadari cantik yang secara tiba-tiba masuk dalam ruang kamarnya melalui jendela yang terbuka. Disertai angin yang semilir angin malam itu tepat pukul 12.00 pagi saat bulan purnama, para bidadari tersebut memberikan isyarat diam dan tersenyum kepada Andini kecil yang terbangun seakan tak percaya ada orang yang masuk ke dalam kamarnya. Entah bagaimana akhirnya ia mau diajak pergi berjalan-jalan ke atas awan dan kembali pulang kerumah sebelum fajar menyingsing.

Kejadian aneh pada tengah malam tersebut tidak diketahui siapapun baik keluarga Andini sendiri maupun para tetangga. Bahkan Andini pun tidak menunjukkan gejala yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Andini kecil tetap sebagai anak yang periang, penurut dan patuh pada orang tuanya. Tanpa terasa usia Andini kecil kini memasuki 7 tahun dan kejadian yang sama kembali seperti dua tahun sebelumnya. Andini dijemput oleh para bidadari cantik dan para pengawal putri yang tampan tepat pada pukul 12.00 pagi dan bulan sedang purnama Pagi itu Andini dibawah pergi dengan naik pedati yang ditarik oleh sapi putih berklenengan dilehernya dengan tanda kerajaan. Andini dibawa masuk kedalam samudra luas dan menuju istana megah nan indah. Para pengawal dan bidadari tersebut mengantarkannya ke dalam sebuah bale agung dimana ada seorang ratu cantik beristirahat dengan ditemani para dayang-dayang. Pertama kali Andini melihat ratu tersebut tersenyum dengan ramah namun tak berkata sepatah kata pun. Akhirnya Andini kembali pulang ke kamar tidurnya tepat pukul 3.30 pagi.

Peristiwa tersebut kembali dialami Andini ketika ia mulai beranjak remaja yakni pada usia 9 tahun. Kali ini Andini dijemput oleh para bidadari dan sepasang pengawal ratu yang cantik dan tampan dan dijemput oleh kereta kencana berlapis emas yang ditarik oleh empat ekor kuda putih. Tujuan mereka membawa Andini adalah untuk menikmati pesta di istana samudera tepat pada bulan purnama di Keraton Kidul. Pesta itu sangatlah merah dengan sajian berbagai makanan yang mewah serta diiringi berbagai musik dan tarian. Sebelum pesta dirayakan, para dayang-dayang istana memperkenalkan kamar puteri yang diperuntukkan bagi Andini yang sudah mulai remaja. Namun dalam hatinya Andini selalu bertanya siapakah gerangan Ratu yang anggun di dalam istana megah ini sedangkan dirinya telah diberi ruangan keputren di lingkungan bale agung istana. Pertanyaan yang sangat mendalam ia rasakan adalah apakah hubungan diri Andini dengan Ratu yang memerintah dalam istana saat ini. Walaupun ia terus bertanya kepada para dayang-dayang namun tiada seorangpun yang memberikan jawabkan, melainkan mereka senantiasa mengatakan bahwa suatu saat Andini akan mengetahuinya sendiri.

Pesta yang sangat dinanti-nanti Andini tersebut terjadi kembali pada usianya ke 11, 13, dan 15 tahun. Pada pesta-pesta tersebut, Andini diperkenalkan dengan adiknya disana bernama Suci Rahayu dan keponakannya yang kembar biasa dipanggil Pin dan Pan. Pada pesta yang meraih tersebut juga diikuti oleh pembesar istana yakni Ratu Penguasa Laut Selatan. Tiada seorangun bahkan para dayang-dayang yang memberikan keterangan kepada Andini remaja perihal hubungannya dengan ratu yang agung tersebut. Pada usia 17 tahun barulah dapat langsung bertemu dengan sang ratu. Andini dikenakan pakaian keraton yang bagus berwarna hijau dengan diberi mahkota. Andini remaja dipertemukan dengan beberapa kerabat istana yang juga mulai tumbuh remaja.

Pada saat pertemuannya dengan sang ratu pada usia 17 tahun itu di dalam istana Andini memberanikan diri menanyakan perihal kegalauannya yakni siapakah dirinya sebenarnya dan ada hubungan apakah dirinya dengan sang Ratu yang selalu memanggilnya ke istana Keraton Kidul pada setiap usainya menginjak tahun-tahun yang ganjil. Namun demikian Sang Ratu tidak sedikitpun membuka rahasia kepadanya bahkan sang Ratu selalu mengatakan bahwa suatu saat nanti Andini akan lebih baik mengetahui sendiri jawabkan pertanyaan-pertanyaan itu. Kemudian setelah dialog itu Andini mulai diajarkan mengenai tata laku manusia yang bijaksana yang sebelumnya pada masa kecil Andini telah diajarkan berbagai ilmu gaib sang ratu. Pada usia tersebut terakhir kalinya Andini remaja pulang ke keraton istana laut selatan.

Pada usianya kini 17 tahun tersebut Andini dewasa pada saat di bangku SMA bertemu dengan teman lelaki tempat la bercerita dan berkeluh kesah masalah pribadi. Andini merasa temannya ini adalah orang yang dekat dengannya selain neneknya di rumah yang sangat menyayangi dan melindunginya. Masa berganti hingga pada akhirnya memasuki kuliah Andini tidak pernah bertemu kembali dengan teman lelakinya bernama Sabilal Rasyad. Pada tahun 1996 tanpa terduga Andini kembali bertemu dengan teman lelakinya itu dan mereka sering mengadakan pertemuan secara intensif. Andini menceritakan kepada temannya itu mengenai kesulitannya menghadapi keluarganya sendiri yang mengganggapnya berbeda dengan kedua saudaranya lain. Namun Andini senantiasa mendapatkan kekuatan spirit karena disarankan ia terus beribadah dan sabar menghadapi segala ccbaan.

Sebelumnya Andini mengisahkan pada teman lelakinya bahwa pada umur 23 tahun masa awal kuliah, ia ditemui seorang rekan yang mengatakan bahwa Andini ini bukan manusia biasa dan memiliki hubungan dengan tokoh legendaris Ratu Pantai Selatan. Kemudian yang mengejutkan lagi bahwa Andini diramalkan akan menikah ketika berumur 32 tahun dengan seorang keturunan wali. Mengenai hal ini maka teman lelakinya itu menyarankan untuk dikonsultasikan kepada salah seorang saudaranya yang tinggal di Indramayu yang kebetulan juga paranormal. Dengan penuh semangat dan harapan yang besar akhirnya Andini menitipkan foto dirinya untuk diterawang oleh Saudara teman lelakinya itu di Indramayu. Akhirnya Andini mendapat jawabkan lewat telepon bahwa dirinya sebenarnya adalah titisan langsung dari Nyai Roro Kidul. Namun keterangan itu belum memuaskan Andini, pasalnya apakah ia benar-benar bukan golongan manusia atau setengah manusia ? Pertanyaan ini akan belum terjawab.

Setelah Andini bertemu kembali dengan temannnya itu mereka kembali membicarakan berbagai hal kemungkinan kehidupan mereka ke masa depan. Andini mendapat keyakinan bahwa temannnya yang bernama Rasyad itu adalah masih ada keturunan dari Wali Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah. Tepat pada akhir tahun 1998 mereka menikah. Untuk mengisi kehidupan mereka sendiri terlepas dari orang tua maka mereka melakukan aktivitas bisnis kecil seperti berjualan sembako dengan mobil keliling yang mereka miliki. Pada waktu-waktu senggang mereka gunakan untuk menemui “orang pintar” yang mungkin bisa memberikan keterangan siapa Andini sebenarnya. Selain itu mereka menelusuri jejak sejarah kewalian dengan menapak tilas dari barat ke timur Pulau Jawa baik itu mengunjungi Masjid bersejarah dan makam-makam keramat.

Akhirnya mereka bertemu dengan orang yang dipanggil namanya sebagai Pak Ujang yang menyarankan mereka untuk langsung “bertanya” ke petilasan Nyai Roro Kidul di Pelabuhan Ratu. Mereka berangkat menuju Sukabumi untuk maksud tersebut didampingi oleh Saudara suaminya dari Indramayu yang paranormal. Pada tengah malam Andini didampingi Saudara suaminya bersimpuh di petilasan Nyai Roro Kidul dan bertemu langsung dengan sang Ratu. Tak disangka mereka sang Ratu tiba ketempat mereka dengan bala tentara lengkap seperti di negeri dongeng tapi kenyataan mereka melihat dengan jelas bukan dalam keadaan tertidur. Andini sempat menemui sang Ratu untuk menanyakan agar memberikan isyarat 3 kali jika ia adalah keturunannya dari sang Ratu. Namun sang ratu tetap diam dan membisu.

Sesampainya Andini di rumah di Jakarta, pintu kamarnya diketuk 3 kali dan ternyata ada suara dari utusan Sang Ratu agar mereka berdua suami istri saja yang menemuinya langsung di Pelabuhan Ratu. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk menuju Pelabuhan Ratu pada suatu malam. Sesampainya di petilasan Nyai Roro Kidul mereka berdua telah disambut oleh sang Ratu. Andini maju ke hadapan sang Ratu dan dikatakan bahwa jawabkan yang dipertanyakan Andini akan ditemui di Karawang, tepatnya di Makam Syekh Quro. Dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan melewati satu hari satu malam setelah mereka beristirahat dan beraktivitas lain, akhirnya mereka memutuskan untuk menuju Makam Syekh Quro di Karawang.

Setelah mereka sampai di Makam Syek Quro di Kota Karawang yakni 2 jam perjalanan dari Jakarta, Andini langsung mengajukan pertanyaan secara membatin kepada Syekh Quro. Satu jam kemudian barulah keluar jawabkan kepada Andini bahwa ia sebaiknya menemui seorang mursyid Thorekat Qoodiriah Wan Naqsyabandiyyah bernama Syekh H. Mahpudin di Desa Tegal Koneng. Mendengar jawabkan tersebut akhirnya Andini bersama suaminya menuju Desa Tegal Koneng. Singkat cerita bahwa mereka berdua dipertemukan dengan Syekh H. Mahpudin yang memang sangat dikenal oleh masyarakat di Desa Tegal Koneng, bahkan banyak tamu yang berasal dari kota-kota besar Pulau Jawa. Keyakinan itu karena ada dasarnya dimana pelat nomor mobil yang diparkir di lingkungan rumah Abah Haji demikian Syekh. H. Mahpudin bin Carban alias Warta itu dipanggil.

Abah Haji mengatakan bahwa ia telah menunggu Andini sejak 50 tahun yang lalu. Hal ini merupakan kenyataan yang sangat muskil padahal Andini saat itu saja baru berusia 34 tahun. Dikatakan demikian bahwa Andini bukanlah manusia melainkan bangsa jin dan merupakan anak dari Nyai Roro Kidul atau Nyai Rara Panas yang tidak lain adalah Ratu Pantai Selatan atau cucu dari Ratu Kidul (Nenek Ratu). Dikisahkan oleh Abah Haji bahwa Andini dikeluarkan ke dunia dengan dititipkan secara jasad ke dalam rahim ibunya yang merupakan keluarganya di Jakarta sekarang. Adapun suaminya sekarang merupakan garis keturunan ke sebelas dari Syekh Syarif Hidayatullah atau seorang waliyullah dari Cirebon, Jawa Barat yakni Sunan Gunung Jati. Berkat Abah Haji maka Andini diislamkan secara jasad dan ruhaniyah. Mereka berdua diajarkan ilmu Tasawuf selama 2 tahun mulai dari Syariat, Thorekat, Hakekat dan Makrifat. Ilmu tersebut menjadikan dasar yang kokoh bagi mereka untuk memperoleh ilmu pengobatan spiritual bertaraf ilmu tinggi yang tidak lain adalah misinya menolong sesama manusia.

Demikianlah akhirnya mereka kini mampu membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Masyarakat yang mereka tolong tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya namun berasal dari semua wilayah di Indonesia baik dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Wilayah Timur Indonesia, bahkan tidak sedikit pula yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Brunai, Hongkong dan Taiwan. Andini bersama suaminya pernah mendapat kesempatan Talk Show seputar pengobatan spiritual di Radio RRI Pro 3 FM dan Radio Bahana Metropolitan.Andini dan suaminya menerima pertolongan dalam bidang selain pengobatan juga mengenai masalah rumah tangga, pangkat, bisnis dan lain-lain di Telepon Flexi 021 – 70871857, HP. 081298819963, 087887615083 Demikian agar kisah ini menjadi hikmah bagi kehidupan masyarakat dan para pembaca yang budiman.